Kamis, 09 Februari 2017

GALAU? NGGAK DECH..


          Tulisan ini kupersembahkan untuk teman perkuliahanku yang mungkin hampir setiap hari dihinggapi perasaan Galau sebut saja namanya Rindam hehe.. penasaran? Yuuk, kita simak tulisan yang ditulis oleh si penulis.
        Anda galau? Nggak dech, masak seorang muslim jadi galauers. Jadilah seorang muslim competitor yang siap berjuang dan berlomba dalam kebaikan. Jangan terlarut dalam kegalauan. Allah Subhanahu Wata’ala selalu bersama dengan kita, “janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala beserta kita.” Di lain ayat Allah Ta’ala mengatakan,
            “ Janganlah kamu bersikap lemah janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman.” (Qs. Ali-Imran : 139).
       Galau hanya karena masih jomblo atau galau karena si doi pergi meninggalkanmu bersama dengan orang lain?? Haha nggak dech, aduuh gak jaman banget yaah… Bukannya jomblo itu lebih baik daripada pacaran? Jagalah kehormatan kalian. Seorang muslim yang baik pasti akan mendapatkan muslimah yang baik dan sebaliknya. Ingat Allah Maha tahu, Allah Maha Adil dan Allah Ta’ala lebih mengetahui mana yang terbaik untuk kita.
        Kegalauan bukan hanya masalah asmara tapi ada lagi yaitu galau akan masa depan atau galau karena menunggu beasiwa ke luar negeri yang tak kunjung datang. Hehe. Terkadang kita merasa madesu (masa depan suram), seolah masa depan adalah momok yang menakutkan apalagi jika ia bergaulnya dengan orang-orang pengangguran bisa jadi parah. Tapi ada juga yang berpikirnya selalu positif sehingga yang akan dihasilkan adalah semangat menatap masa depan yang lebih baik. Bagai galauers yang lagi galau mikirin masa depan, yang pikirannya selalu terkungkung dan takut mengambil keputusan, majulah dan tentukan pilihanmu. Bekerja keraslah dan buang-buang jauhlah setan yang selalu menakutimu akan kefakiran.
     “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah Ta’ala menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) Lagi Maha Mengetahui.”
     Umur dan rezeki hamba diciptakan Allah Ta’ala secara beriringan, selama hayat masih dikandung badan, rezeki nggak akan pernah lari kemana.
          Kita lihat, burung yang nggak punya apa-apa saja keluar di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang dan membawakan makanan untuk anak-anaknya, maka jangan kalah dong sama burung, Allah Ta’ala telah menganugerahi kita akal untuk berpikir maka berpikirlah yang posiif..



“ So, say good bye galau and always optimis. We born to success.”

INDAHNYA MEMAAFKAN


      Sesulit apapun kita memaafkan orang lain, maka tetap harus berusaha memaafkan orang tersebut dengan setulus hati. Mengapa demikian? Karena Allah Subhanahu Wata’ala telah memrintahkan kita agar menghilangkan kedongkolan yang ada di dalam hati kita dan bahkan mendoakan saudara kita. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
   “ Dan orang-orang yang dating sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hasyr : 10).
            Semestinya, itulah yang kudu kita lakukan, tak sekedar memafkan semata, alangkah baiknya kita juga mendo’akan kebaikan untuknya. Dan mana mungkin kita bisa mendoakannya kalo masih ada rasa dengki dan benci dalam hati kepadanya. Maafkanlah ia setulus hatimu.
      Ukhti, engkau pun ingin masuk surga bukan? Allah Subhanahu Wata’ala pun telah memerintahkan kita bersegera dalam meraih ampunan dan surga-Nya. Pun itu hanya disiapkan bagi orang-orang yang bertaqwa dengan ciri-ciri diantaranya adalah memafkan saudarinya.
      “ (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Qs. Al-Imran : 134).
    Selain menahan diri dari melampiaskan kemarahan, maka orang-orang bertaqwa yang Allah Subhanahu Wata’ala janjikan surga itu, mereka memaafkan orang yang berbuat aniaya alias mendzaliminya, sehingga tiada lagi kedongkolan dalam hatinya terhadap orang lain. Inilah akhlak yang paling sempurna sehingga Allah Subhanahu Wata’ala tutup ayat tersebut dengan firmannya, “Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
         Rasulullah pun telah mengabarkan kepada kita keutamaan dari memaafkan orang yang mendzalimi kita, diantaranya adalah,
         “ Barangsiapa ingin dimuliakan dengan bangunan untuknya di surga dan diangkat derajatnya, hendaklah ia memaafkan orang lain yang berbuat aniaya kepadanya, memberi terhadap orang yang kikir kepadanya, dan menyambung silaturrahmi kepada orang yang memutuskannya. ”
         Lihatlah bagaimana penghuni syurga, Allah Subhanahu Wata’ala cabut perasaan dongkol yang ada dalam hatinya sebelum mereka memasuki syurga. Tentunya kita sebagai remaja muslim ingin memiliki sifat seperti sifat-sifat penghuni syurga karena kita pun berharap kelak memasukinya.
        “ Dan kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka.” (Al-A’raf : 43).
    Jikalau begitu, masih layakkah kita menyimpan keodngkolan dan susah memafkan orang lain? Allah Subhanahu Wata’ala yang menciptakan kita dan Rabb semesta alam, Ia Maha Pengampun terhadap hamba-Nya, lantas kenapa kita makhluk kecil ini masih enggan dan susah memaafkan? Lihatlah bagaimana sikap sahabat Abu Bakar yang bersumpah bahwa dia tidak akan memberikan apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri Aisyah. Maka turunlah ayat yang melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu, menyuruh memaafkan, dan berlapang dada terhadap mereka setelah mendapatkan hukuman atas perbuatan mereka itu.
   “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An-Nur : 22).
       Hikmah dari tulisan di atas enyahkan sikap egoism, hilangkan kedongkolan dalam hati, dan maafkanlah saudaramu ketika ia meminta maaf tanpa menunggu moment hari raya baru bisa memaafkan. Engkau ingin hatimu lapang dan tenang? Maafkanlah saudaramu. Engkau mengharapkan ampunan dari Allah Subhanahu Wata’ala? Maka maafkanlah saudaramu.
            Tulisan ini ditulis oleh penulis karena beberapa hari yang lalu sempat merasakan kekecewaan yang tak berujung dan terjatuh pada perkara sulit memaafkan kejadian tersebut. Namun setelah memahami hakikat memaafkan maka penulis tergugah hatinya untuk menuliskan isi hati melalui nasehat ini. Yah, memaafkan orang lain memang terkadang tak semudah yang kita kira, bisa saja di bibir sudah memaafkan namun lain halnya dengan hati kecil kita. Manusiawi memang, tapi ada baiknya kita memaafkannya , karena bisa jadi kita tidak lebih baik dari mereka. Tetaplah tersenyum untuk menjadi pribadi yang lebih baik J



“ Memaafkan kesalahan orang lain memang tidaklah mudah dan sangat berat walapun demikian, berilah maaf kepadanya. Bukankah kita juga sangat suka apabila orang lain dan Allah memaafkan kesalahan kita. Ala bisa karena biasa”.
           

Selasa, 07 Februari 2017

ENZIM PADA TUMBUHAN


            Enzim, selain terdapat di dalam tubuh makhluk, enzim juga ada dan terdapat dalam tumbuhan. Sebab tumbuhan itu merupakan bagian dari makhluk hidup yang ada di dunia ini. Tumbuhan adalah jenis makhluk hidup yang menghasilkan metabolit yang sifatnya sekunder dan berfungsi untuk melindungi tumbuhan itu dari serangan musuh seperti serangga, jamur, bakteri, dan juga jenis pathogen yang lainnya.
            Enzim adalah suatu zat yang bisa digunakan untuk mempercepat sebuah laju reaksi dan juga ikut beraksi di dalamnya dan pada saat akhir terjadinya proses enzim itu akan melepaskan diri. Jadi enzim seakan akan tidak ikut campur dalam bereaksi pada sebuh proses tersebut. Enzim juga merupakan suatu reaksi ataupun proses kimia yang berlangsung secara sangat baik di dalam tubuh setiap makhluk hidup hal ini disebabkan karena adanya suatu katalis yang bisa digunakan untuk mempercepat suatu reaksi. Koenzim sangat mudah untuk dipisahkan dengan suatu proses dialisis.
            Enzim pada tumbuhan itu meliputi, yaitu:
1.      Enzim auksin. Enzim ini berfungsi untuk pertumbuhan dan juga penghambatan pertumbuhan tumbuhan, selain untuk dormansi, dan juga untuk membantu proses pembentukan bunga dan juga buah serta proses penuaan dan juga pengguguran.
2.      Enzim giberelin. Enzim giberelin ini sebuah enzim yang berfungsi untuk merangsang pembelahan sel dan jugga merangsang suatu aktivitas pada enzim amylase dan juga proteinase yang memiliki peran di dalam suatu perkecambahan. Giberelin juga berfungsi untuk merangsang pembentukan tunas, dan menghilangkan dormansi biji, serta merangsang proses pertumbuhan pada buah secara parthenogenesis.
3.      Enzim sitokinin bisa ditemukan dalam jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama kali adalah jenis kinetin. Sitokinin yang ada pada Zea mays merupakan sitokinin zeatin. Fungsi dari sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel, dan juga merangsang pembentukan tunas di batang ataupun di dalam kalus, serta menghambat efek dominansi apikal, selain itu juga untuk mempercepat pertumbuhan memanjang.
4.      Enzim asam absisat. Tidak seluruh jenis hormon itu dapat berfungsi untuk memacu proses prose pertumbuhan, karena ada juga hormon yang menghambat proses pertumbuhan, salah satunya yaitu asam absisat. Fungsi dari asam absisat adalah untuk menghambat proses pembelahan dan pemanjangan pada sel, selain itu juga untuk menunda pertumbuhan atau disebut juga dormansi.
5.      Enzim etilen. Enzim etilen pada tumbuhan berfungsi sebagai pematangan buah. Hormon etilen adalah jenis hormon yang bertugas terhadap proses pematangan buah, sehingga jenis hormone ini lebih banyak ditemukan pada buah yang sudah lebih tua. Hormon etilen juga mempunyai peran dalam pematangan buah dan gugurnya daun. Hormon etilen merupakan satu-satunya hormon yang berbentuk gas sehingga lebih mudah menguap.



"Ikatlah ilmu dengan tulisan." (Ali bin Abi Thalib).
           

Senin, 06 Februari 2017

DEKARBOKSILASI OKSIDATIF


  Dekarboksilasi oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses perubahan Piruvat menjadi Asetilkoenzim-A. Proses ini berlangsung di membrane luar mitokondria sebagai fase antara sebelum siklus Krebs (Pra Siklus Krebs) sehingga DO sering dimasukkan langsung dalam siklus krebs. Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolism lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). Reaksi yang dikatalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria melibatkan tiga macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoli transasetilase, asam lipoat, koenzim-A, flavin, adenin dinukleotida, dan nikotinamid adenine dinukleotida) dan berlangsung dalam lima tahap reaksi.
         Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan 80 kkal per mol. Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat ke dalam daur krebs. Tahap reaksi pertama dikatalisis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin pirofosfat sebagai koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa α-hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari tiamin pirofosfat.
            Pada tahap reaksi kedua α-hidroksietil didehidrogenase menjadi asetil yang kemudian dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang berikutnya, yaitu asam lipoat, yang terikat pada enzim dihidrolipoil transasetilase. Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk reduksinya, gugus sulfihidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim dari gugus lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol (sulfihidril pada koenzim-A).
            Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim kompleks piruvat dehidrogenase. Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil transasetilase dioksidasi kembali menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil dehidrogenase yang berikatan dengan FAD (flavin adenine dinukleotida). Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH+ (Bentuk reduksi FAD) yang tetap terikat pada enzim, dioksidasi kembali oleh NAD+ berubah menjadi NADH (bentuk reduksi dari NAD+).



"Ikatlah ilmu dengan tulisan." (Ali bin Abi Thalib)

Minggu, 05 Februari 2017

MASIH PACARAN APA KATA AKHIRAT?


        Kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan dengan banyak pintu yang berlapis, maka orang yang berpacaran adalah pemegang semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk? Tapi……?
         Mungkin antunna sekalian bertanya kenapa dipilih Judul dengan kalimat tersebut, itu hanyalah sebuah symposium dari seseorang yang dikirim kepada penulis oleh salah seorang sahabat melalui Facebook beberapa hari yang lalu, lengkapnya seperti ini, “Hari gini masih jomblo, apa kata dunia?. Hari gini masih pacaran, apa kata akhirat? “Nah, akhirnya terbetiklah dalam hati nurani seorang penulis untuk membahas ujung dari symposium di atas.
     Ada yang bilang, “Hari gini nggak pacaran?” seolah-olah ia berkesimpulan bahwa hari ini belum pacaran, ketinggalan zaman kali. Pacaran sudah menjadi hal biasa bagi mereka dan bahkan ia menganggap pacaran suatu hal keharusan yang apabila nggak dikerjakan, pelakunya akan dianggap bersalah.
     Sungguh dunia telah berbalik, norma-norma Islam telah berganti menjauhi hukum kosong dan seakan tidak bernilai sama sekali. Hukum islam telah berubah menjadi hokum liberal dan sekuler. Sangat jauh dengan islam sejatinya.
      Sobat, apakah dengan tidak pacaran kamu akan merugi? Masa depanmu menjadi suram? Atau nggak akan dapat istri shalihah yang sakinah, mawadah, warahmah? Nggak juga kan?, bahkan orang yang tidak berpacaran lebih baik kehidupannya setelah menikah, bukankah begitu kenyataannya?, berarti sangat salah jika ada orang yang beranggapan bahwa yang nggak pacaran masa depannya suram.
       Pacaran adalah pintu utama menuju zina seperti yang tertera dalam surat Al-Isra’ ayat 32 diatas dan merupakan pintu gerbang menuju segala kehancuran.
       Rasulullah bersabda, “sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari Zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan, lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya.” (Riwayat Al Bukhari & Muslim).
     Kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat berpacaran ia  tidak lepas dari zina dengan bebas memandang? Bukankah dengan pacaran ia sering melembut-lembutkan suara dihadapan pacarnya? Bukankah orang yang bepacaran senantiasa memikirkan dan membayangkan keadaan pacarnya? Maka farjihnya  pun akan segera mengikutinya. Akhirnya penyesalan tinggalah penyesalan. Waktu tidaklah bisa dirayu untuk bisa kembali sehingga dirinya menjadi sosok yang masih suci dan belum ternodai. Setan pun bergembira atas keberhasilan usahanya..
            Hanya satu jalan keluarnya, what’s that?? Continue to reading….
Nikah, Number one solution
       Yup, dengan menikah maka telah menjadi solusi yang tepat. Lebih-lebih nikah dini bagi kalian yang sudah siap untuk membina bahtera rumah tangga. Siap mengarungi samudra bersama dengan jalur menikah. Heheh J. Bukankah nabi kita Rasulullah bersabda,
     “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa sebab puasa dapat menekan syahwatnya.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
       So?? Buat yang masih pacaran putuskan pacar kalian, lalu ajak dia ke pelaminan.. yuk nikah.. halalkan atau tinggalkan… Hidup itu piliham J



“Dakilah gunung karena ilmu. Turunilah jurang karena cita-cita. Tapi jangan seberangi lautan karena cinta”. (Strafsyukanggrainij).

           
            

KETUKLAH PINTUNYA SEBELUM TERLAMBAT


            Semenjak menginjak usia baligh, manusia selalu diintai oleh dosa dan kesalahan. Entah dosa kecil atau besar, setiap manusia pasti pernah melakukannya. Lantas apa yang mesti dilakukan?
            Lupa dan salah termasuk tabiat yang melekat pada manusia, meski bukan berarti melegalkan atau membenarkannya. Seorang muslim yang hakiki selalu berusaha taat pada Rabbnya sekuat tenaganya. Ia melaksankan perintah Allah Subhanahu wata’ala yang artinya
            “ Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (Qs. Al Ankabut : 69)
            Sayangnya, dia bukanlah pribadi yang ma’shum yang terbebas dari dosa. Satu dua langkah kakinya dalam perjalanan menuju Allah subhanahu Wata’ala terkadang terpeleset, dan terperangkap dalam dosa. Bahkan bukan sesuatu yang mustahil ada banyak langkahnya yang terperosok dalam kubangan maksiat.
            Apabila ia terjebak pada maksiat, dunia pun terasa sempit jadinya. Saat itu ia merasa bahwa dosa-dosa laksana gunung yang tegak diatasnya dan siap menimpa dirinya. Perasaan yang demikian terus saja akan mencengkeram hati seseorang bila ia tidak ingat dengan luasnya rahmat Rabnya.
            Sempurnanya kasih sayang Allah, Dia menjadikan bagi manusia jalan keluar dari dosa-dosa yang dilakukan. Bisa jadi dengan pengampunan dosa, dihilangkan hukumannya, atau Allah menggantikan keburukan yang dilakukannya dengan kebaikan. Luar biasa luasnya rahmat-Nya.
            Manusia berbuat dosa di siang dan malam hari. Anak Adam menzalimi dirinya, meninggalkan ketaatan, bergelimang dalam larangan. Meski demikian, Allah Subhanahu Wata’ala masih membuka pintu maafNya. Dia menerima permohonan ampunan hamba-hamba-Nya yang berbuat salah di sepanjang waktu.
            “Sesungguhnya Allah membentangkan TanganNya di malam hari menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari. Allah Subhanahu Wata’ala membentangkan TanganNya di siang hari menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, hingga matahari terbit dari barat.” (Riwayat Muslim)
            Sedangkan bagi setiap pribadi, pintu itu akan terbuka hingga nyawa sampai di tenggorokan.
            Bila pintu taubat masih terbuka, maka sepantasnya setiap manusia bersegera menuju ke arahnya. Sebelum pintu tersebut tertutup selamanya dan tak terbuka lagi. Karena manusia tak ada yang tahu kapan ruhnya akan dijemput oleh malaikat maut.
            Ada berbagai jalan dan sebab yang Allah berikan sebagai solusi agar maksiat yang dilakukan hamba bisa terhapuskan. Alangkah celakanya seseorang pendosa yang enggan menuju pada sebab-sebab terhapusnya dosa-dosa. Diantara sebab-sebab tersebut adalah bersegera bertobat pada Allah Ta’ala.
            “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Kecuali orang yang bertobat, beriman dan beramal shalih maka mereka itu akan masuk surge dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun.” (Qs. Maryam : 59-60).
            Ingat, tobat yang bisa menggugurkan hukuman adalah tobat yang nasuha. Bukan tobat sambal atau yang sebatas di lisan belaka. Tobat ikhlas tumbuh dari dalam hati, tidak sebatas ucapan dengan lisan. Itulah tobat yang diiringi dengan sikap penyesalan terhadap maksiat yang dilakukan, tekad kuat untuk tidak kembali melakukannya serta mengikutinya dengan beramal shalih. Tidak ada perselisihan  di kalangan para ulama bahwa tobat merupakan sebab penghapus dosa. Istighfar, juga merupakan sebab lain yang bisa menggugurkan kesalahan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
            “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah pula Allah akan mengazab mereka sedangkan mereka meminta ampun.” (Qs. Al Anfal : 33).
            Secara realitanya, istighfar bisa masuk pada makna tobat yang telah yang disebutkan di atas. Karena istighfar adalah permohonan agar dosa yang telah dilakukan seorang hamba diampuni. Jadi istighfar merupakan merupakan wujud dari penyesalan seseorang atas kesalahan yang telah dilakukannya di masa lalu. Memperbanyak istighfar layak dilakukan oleh setiap kita. Bagaimana tidak, Rasulullah saja setiap hari mengucapkannya dalam satu majelis tak kurang dari seratus kali.
            “Wahai manusia bertaubatlah kepada Allah dan minta ampunlah padaNya, karena sungguh aku bertaubat pada Allah dalam sehari seratus kali.” (Riwayat Muslim)
            Padahal beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang berlalu dan yang akan datang. Sedangkan selainnya adalah pribadi yang banyak kesalahan dan belum mendapatkan jaminan ampunan. Melakukan berbagai amalan kebaikan juga merupakan sebab diampuninya dosa-dosa dan kesalahan seorang hamba.
            “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (Qs. Huud : 14).
            Apabila tobat dan istighfar merupakan kebiasaan dari kita, maka bersiap-siaplah menyambut datangnya kesuksesan yang hakiki.
            “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Qs. An-Nuur : 31).

           

"Hidup di dunia ini hanya sebuah persinggahan agar kita mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang lebih kekal yaitu akhirat. Intinya, sentuh dulu hatinya dan minta kepada Allah untuk melunakkan hatinya. karena Allah lah Yang Maha membolak-balikkan hati hambya-Nya"

Sabtu, 04 Februari 2017

FUNGSI CAHAYA PADA FOTOSINTESIS



Model cahaya sebagai gelombang menjelaskan banyak sifat cahaya, namun dalam beberapa hal cahaya berperilaku seolah terdiri atas partikel-partikel diskret yang disebut Foton (photon). Foton bukanlah objek yang dapat diindra, namun bertindak seperti objek karena masing-masing memiliki kuantitas energi yang tetap. Jumlah energi tersebut berbanding terbalik dengan panjang gelombang cahaya: semakin pendek panjang-gelombang, semakin besar pula energi setiap foton dari cahaya tersebut. Dengan demikian, foton cahaya violet memuat energi hampir dua kali lipat lebih banyak dibanding foton cahaya merah (Campbell dkk, 2008).
            Ketika cahaya bertemu materi, cahaya dapat dipantulkan, diteruskan, atau diserap. Zat yang menyerap cahaya tampak dikenal sebagai pigmen. Pigmen-pigmen yang berbeda menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda pula. Kita melihat daun berwarna hijau karena klorofil menyerap cahaya violet-biru dan merah sambil memantulkan cahaya hijau. Kemampuan pigmen menyerap berbagai panjang gelombang cahaya bisa diukur dengan instrumen yang disebut spektrofotometer (Campbell dkk, 2008).

Spektrum penyerapan yang terdapat dalam tiga tipe pigmen dalam kloroplas tumbuhan:
1.      Klorofi a (chlorophyll a), yang berpartisipasi langsung dalam reaksi terang
2.      Klorofi b (chlorophyll b), pigmen aksesoris
3.      Karotenoid

Spektrum klorofil a menunjukkan bahwa cahaya yang paling efektif atau yang paling baik untuk fotosintesis adalah cahaya violet-biru dan merah karena keduanya dapat diserap sedangkan cahaya hijau hanya dipantulkan. Hal ini dikonfirmasi melalui spektrum kerja untuk foto sintesis yang menampilkan keefektifan relatifdari panjang-panjang gelombang radiasi yang berbeda-beda dalam menggerakkan proses tersebut. Seperti pada perbandingan antara klorofil a dan klorofil b yang memiliki sedikit perbedaan struktur yang menyebabkan kedua pigmen menyerap panjang gelombang yang berbeda pada bagian merah dan biru dari sperktrum. Akibatnya klorofil a berwarna biru hijau dan  klorofil b berwarna hijau zaitun (Campbell dkk, 2008).

Terkait dengan sinar tampak diketahui bahwa energi sinar yang digunakan tumbuhan untuk fotosintesis ternyata hanya 0,5 sampai 2% dari jumlah energi sinar yang tersedia. Energi yang diberikan oleh sinar itu bergantung kepada kualitas (panjang gelombang), intensitas (banyaknya sinar per 1 cm² per detik) dan waktu (sebentar atau lama).
Menurut D. Dwidjoseputro (1989) Sinar matahari terdiri atas berbagai sinar yang berlainan gelombangnya. Sinar-sinar yang tampak oleh mata bergelombang 390 mµ sampai 760 mµ (1 mµ = 10 amstrom). Diurutkan dari yang bergelombang panjang maka sinar-sinar tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Sinar-sinar yang bergelombang lebih pendek dari pada sinar ungu adalah sinar ultra ungu, sinar X, sinar gamma dan sinar kosmik. Baik sinar-sinar yang pendek gelombangnya maupun sinar yang panjang gelombangnya daripada sinar merah yaitu sinar infra merah, semuanya tidak mempengaruhi dalam proses fotosintesis. Spektrum dari sinar yang tampak oleh mata diberikan di bawah ini dengan gelombangnya dinyatakan dengan mµ. 
Ungu
390-430 mµ
Nila
430-470 mµ
Biru
470-500 mµ
Hijau
500-560 mµ
Kuning
560-600 mµ
Jingga
600-650 mµ
Merah
650-760 mµ
Tabel 1. Panjang Gelombang Cahaya. Sumber : (D.Dwidjoseputro,1989:13)
Jika berkas cahaya yang sama kuatnya dari cahaya monokromatik berbagai panjang gelombang dipancarkan pada daun hijau dan kecepatan fotosintesis pada setiap panjang gelombang diukur, ternyata bahwa gelombang cahaya biru dan cahaya merah adalah yang paling efektif dan cahaya hijau yang paling tidak efektif dalam melakukan fotosintesis. (A.R. Loveless,1991:301) Hal ini terkait dengan sifat cahaya dimana cahaya dapat dipantulkan, diteruskan (ditransmisi) dan diserap (diabsorpsi). Bahan-bahan yang menyerap cahaya tampak disebut pigmen. Pigmen yang berbeda akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dan panjang gelombang yang diserap akan menghilang. Jika suatu pigmen diterangi dengan cahaya putih maka warna yang akan terlihat adalah warna paling banyak dipantulkan atau diteruskan oleh pigmen bersangkutan. (jika suatu pigmen menyerap semua panjang gelombang, pigmen itu akan tampak hitam). Daun tampak berwarna hijau karena klorofil menyerap cahaya warna merah dan biru ketika meneruskan dan memantulkan cahaya warna hijau (Campbell dkk, 2008).
Fotosintesis dan reaksi fotokimia lainnya tidak bergantung pada energi total cahaya, tapi pada jumlah foton atau kuanta yang diserap. Foton berenergi tinggi pada spektrum biru mempunyai energi hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan foton pada spektrum merah, tapi kedua foton itu mempunyai efek yang persis sama dalam fotosintesis. (Frank B Salisbury dan Cleon W Ross,1995:73) 
Fungsi Cahaya bagi tumbuhan
1.     Berperan dalam proses fotosintesis (Campbell dkk, 2008):
a.       Didaun cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat reaksi. Tumbuhan memiliki duan jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi yaitu, fotosistem II (680 nm) dan fotosistem I (700 nm).
b.      Mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II dan fotosistem I
c.       Melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron  yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
2.      Cahaya dapat menyebabkan translokasi hormon pada tumbuhan
3.      Merangsang pertumbuhan bunga
4.      Cahaya juga menguraikan hormon auksin yang akan mengakibatkan lambatnya pertumbumhan


Daftar Pustaka
Campbell, N. A., Jane, B. R., Lisa, A. U., Michael, L. C., Steven, A. W dan Peter, V. M., 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Dwidjoseputro. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia
Salisbury, F. B dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 2. Terjemahan dari Plant Physiology 4th Edition. Bandung: ITB