Kamis, 15 Februari 2018

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A.    PERKECAMBAHAN
Pertumbuhan pada tanaman diawali dengan proses perkecambahan setelah biji mengalami masa dormansi. Masa dormasi adalah peristiwa istirahat atau biji tidak aktif melakukan aktivitas pertumbuhan, biasanya pada musim kemarau karena kekurangan air. Sementara itu, perkecambahan adalah peristiwa munculnya tanaman kecil (plantula) dari dalam biji.
Peristiwa perkecambahan biji diawali dengan proses penyerapan air oleh biji yang disebut imbibes. Masuknya iar kedalam biji memacu aktivitas hormone giberelin untuk memacu butir-butir aleuron untuk mensintesis enzim alfa amylase  dan protease. Terbentuknya kedua enzim tersebut akan memacu pemecahan amilum dan protein dan endosperm menjadi glukosa dan asam amino yang akan menjadi substrat untuk metabolism (respirasi).
Berdasarkan asal factor-faktor yang menstimulasi perkecambahan dapat dismpulkan bahwa air, suhu, oksigen, dan kelembaban sebagai factor eksternal, sementara enzim dan hormone sebagai factor internal mempengaruhi kecepatan perkecambahan.
Biji dapat berkecambah membentuk plantula karena di dalam biji mengandung embrio. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu: radikula (akar lembaga), kotiledon (Daaun lembaga), dan Kulikulus (batang lembaga).


                            Gambar 1. Proses fisiologis biji pada awal perkecambahan

Radikula merupakan calon akar yang tumbuh membentuk akar dan akan menembus biji kearah liang biji. Pada Poaceae/ Graminae akar lembaga mempunyai selubung kar lembaga yang disebut Koleoriza.
Kotiledon merupakan calon daun yang pertama yang tumbuh dalam proses prkecambahan. Kenampakan fisik daun lembaga kelihatan tebal karena berfungsi sebagai penimbun cadangan makanan selama proses perkecambahan. Selain itu, daun pertama ini berfungsi juga untuk melakukan fotosintesis serta sebagai alat pengisap makanan untuk embrio yang dilakukan pada bagian yang berbentuk perisai dan berupa selapis tipis yang disebut skuletum.
Kalulikulus atau batang lembaga adalah calon yang akan tumbuh menjadi calon batag bagian atas yang berada diatas kotiledon yang disebut epikotil dan bagian bawah calon batang yang dibawah kotiledon yang disebut hipokotil. Epikotil selanjutnya akan tumbuh membentuk batang dan daun, sedang hipokotil akan tumbuh membentuk pangkal batang dan akar. Ujung dari epikotil yang akan membentuk daun mempunyai pucuk lembaga yang disebut plumulae. Plumulae diselubungi oleh suatu selput yang disebut koleoptilum.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan secara alamiah, perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hypogeal.
1.      Perkecambahan epigeal
Perkecambahan tipe epigeal adalah perkecambahan yang ditandai degan terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah sehingga bagian hipokotil dapat terlihat diatas permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini dapat dilihat pada perkecambagan kacang hijau.
2.      Perkecambahan Hypogeal
Perkecambahan tipe hypogeal adalah perkecambahan dimana kotiledon tidak dapat terangkat ke atas permukaan tanah sehingga hipokotil tidak tampak di atas permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini dapat dilihat pada kacang kapri dan jagung.
                


                           Gambar 2. Perkecambahan epigeal (a), dan Perkecambahan Hypogeal

B.     PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan mahluk hidup diartikan sebagai peristiwa pertambahan volume yang mencakup pertambahan jumlah sel, volume sel, jenis sel maupun substansi yang terdapat di dalam sel yang bersifat kuantitatif (dapat dihitung dengan angka) dan irreversible (tidak dapat kembali seperti semula). Contoh peristiwa pertumbuhan adalah pertambahan tinggi dan besar batang tumbuhan.
Perkebangan adalah proses terspesialisasinya sel menuju kebentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ketingkat kedewasaan yang bersifat kuantitatif (tidak dapat dinyatakan dengan ukuran angka) dan irreversible. Contoh perkembangan pada tumbuhan adalah tumbuhan yang menghasilkan bunga sebagai alat reproduksinya

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan simultan, artinya berjalan bersama-sama secara sejajar dan saling mendukung untuk mencapai tingkat kedewasaan. Kecepatan pertumbuhan pada tumbuhan dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

Daftar Pustaka
Susilowarno, R. G., dkk., 2007. Biologi SMA/MA kelas XII. PT.Grasindo, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar