Jumat, 16 Februari 2018

Faktor-faktor Eksternal Yang Mepengaruhi Pertumbuhan Tanaman


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada 2 hal. Pertama factor internal yang meliputi gen dan hormone. Kedua, factor eksternal yang meliputi air, cahaya, suhu, pH, kelembaban dan oksigen.
Faktor eksternal
1.      Air


                                          Gambar 1. proses penyiraman  tanaman secara berkala
Pada pertumbuhan primer, media tumbuh tanah tidak mutlak yang terpenting adalah media tumbuh yang mudah menyerap air. Media tumbuh yang keras akan sulit menyerap air sehingga biji tidak dapat bertunas. Air merupakan senyawa yang sangat penting dalam menjaga tekanan turgor dinding sel, fungsi air dalam tumbuhan adalah:
a.       Menentukan laju fotosistesis
b.      Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
c.       Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah, dan
d.      Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

2.      Kelembaban

                                Gambar 2. Butiran air yang keluar dari stomata daun di pagi hari

Kelembaban adalah kandungan total uap air di udara. Kondisi kelembaban yang tinggi dan tidak banyak penguapan akan membantu ketersediaan air tetap berada di sekitar tanaman sehingga sel-selnya akan dapat menyerap air dalam jumlah yang banyak dan menjadi lebih panjang.

3.      Cahaya
Pada dasarnya cahaya matahari langsung sangat menghambat pertumbuhan, sebab intensitas cahaya tinggi akan menguapkan air tanah dalam jumlah banyak sehingga akar tidak cukup menyerap air. Selain itu, cahaya akan menghambat kerja hormone auksin, di mana hormone Auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan apabila terkena cahaya.


                         Gambar 3. Penyinaran cahaya matahari sepanjang hari

Cahaya matahari sangat mempengaruhi  tumbuhan berdaun hijau karena cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis tumbuhan. Fotosintesis tumbuhan adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energy untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
 Cahaya matahari juga mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh secara cepat. Peristiwa pertumbuhan yang sangat cepat ditempat gelap disebut etiolasi. Keadaan ini terjadi karena tidak adanya cahaya dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Dampak dari peristiwaitu tubuh tumbuhan menjadi tidak normal, daunnya berwarna kuning, lebar dan tipis, batangan kecil, sangat panjang, berwarna kuning, dan lemah. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik, dan warna hijau. Hal ini dikarenakan pengaruh auksin di hambat oleh cahaya matahari (Taylor D.J, 1997:212).

4.      Suhu
Tingginya suhu dan banyaknya intensitas penyinaran selalu berbanding lurus sehingga untuk pertumbuhan primer dibutuhkan suhu relatif rendah, kelembaban tinggi, jumlah air yang relative cukup, dan sedikit cahaya. Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim-enzim yang membantu metabolisme, di mana metabolism sangat mendukung pertumbuhan. Suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tingkat tinggi berkisar antara 0˚ C hingga 45˚ C. Di antara kisaran tersebut, suhu untuk pertumbuhan berbeda-beda. Contohnya, berbagai kultivar gandum (Triticum vulgare) dapat tumbuh pada kisaran mendekati 0˚ C hingga 45˚ C. Namun pertumbuhannya akan optimal pada kisaran suhu 20˚ C - 25˚ C. suhu optimum untuk pertumbuhan jagung (Zea mays) berkisar antara 30˚ C - 35˚ C. sebenarnya, suhu optimum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berkaitan dengan asal wilayah jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang berasal dari wilayah tropis memerlukan suhu yang relative lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang berasal dari daerah sub-tropis atau kutub.

5.      pH
Derajat keasaman/ kebasaan (pH) yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah pH tanah. Faktor pH tanah sangat ditentukan oelh jenis tanah. Misalnya, tanah padsolik merah kuning (PMK) memilii pH yang bersifat asam. Agar tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, maka pH jenis tanah tersebut diturunkan dengan cara pengapuran.

6.      Oksigen
Oksigen merupakan factor pembetas pada organisme. Kondisi ini juga berlaku bagi pertumbuahn dan perkembangn tumbuhan. Konsentrasi oksigen sangat ditentukan oleh medium tempat tumbuhan berada. Bagian akar tumbuhan memerlukan aerasi yang baik untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Dengan dasar itulah, maka sering petani menggemburkan tanaman mereka secara berkala. Aerasi yang baik mampu meningkatkan proses respirasi akar untuk mengedarkan unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah ke bagian daun.

7.      Garam mineral (Nutrisi)

Tumbuahn memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (makro nutrient). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor dan magnesium. Sebaliknya, nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan nikel. Kekurangan nutrient di tanah atau media tempat tumbug hidup menyebabkan tumbuhan menjadi tidak tumbuh dan berkembang dengan sempurna.  


Daftar Pustaka
Susilowarno, R. G., dkk., 2007. Biologi SMA/MA kelas XII. PT.Grasindo, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar